Berapa harga sebuah flasher atau lampu sign ? Terakhir saya membelinya adalah Rp. 10.000,00 , tidak terlalu mahal, tapi yang mengecewakan adalah kualitasnya.
Begini, pada setiap flasher ada keterangan pin / kaki-kakinya plus spesifikasi lampu yang digunakan. Biasanya tertulis 4 x 10 Watt, itu artinya flasher tersebut dapat digunakan untuk menyalakan 2 buah lampu masing-masing 10 Watt (untuk lampu sein <sign bro!> depan belakang) secara bergantian dengan sepasang lagi (kiri atau kanan). Nah, pada saat digunakan ternyata daya lampu tidak terakomodasi dengan memuaskan, bila diberi lampu 10 Watt 2 biji hasilnya flasher tidak kuat, berbau hangus, cepat rusak, atau lampu berkedip tidak teratur.
Ini masalah !!!
Karena itulah saya mencari rangkaian flasher yang murah dan terpenting : handal !!!
Ini dia rangkaiannya :
Rangkaian yang sangat sederhana, ini komponen yang kita butuhkan :
- Sebuah resistor 180 ohm Rp. 50,00
- Sebuah kapasitor 4700 uF Rp. 1250,00
- Sebuah relay Rp. 1000,00
Totalnya tidak sampai Rp 2500,00 ajah !!!
Cara kerjanya juga sangat sederhana !!! Baca ya, supaya paham....
- Saat supply diberikan kapasitor akan terisi sehingga tegangan di antara kaki-kakinya menjadi 12 Volt (sesuai tegangan supply), hal ini menyebabkan relay "on" dan 'common' terhubung ke 'normally open', akibatnya lampu menyala. Padahal dengan terhubungnya 'common' dan 'normally open' artinya terjadi rangkaian tertutup antara kapasitor dan resistor, akibatnya energi dalam kapasitor terbuang oleh resistor dan turunlah tegangan kapasitor sehingga relay kembali "off" dan lampu pun padam, itu juga berarti rangkaian kapasitor dan resistor terbuka kembali sehingga kapasitor terisi kembali dan relay "on" lagi, demikian seterusnya sehingga efek yang terlihat adalah seolah-olah lampu berkedip-kedip. Kecepatan kedip dapat diatur dengan mengubah nilai kapasitor dan resistor. Prinsipnya, makin besar kapasitor dan resistor, makin lama interval berkedipnya. Tapi tidak sebarang nilai kapasitor dan resistor dapat dipakai (maksudnya digunakan kapasitor kecil <supaya semakin murah> dan resistor besar <harga resistor sama semua>) , yang kedipannya standar dan paling oke ya itu ajah ....
Ini gambar komponennya
Ini jadinya
Lihat video hasilnya :
Ini untuk aplikasi lampu 5 Watt
Ini untuk aplikasi lampu 10 Watt
Ini untuk aplikasi lampu 55 Watt
Kesimpulannya rangkaian yang kita buat ini tidak dipengaruhi oleh daya lampu, asalkan tegangan lampu sama dengan tegangan relay dan tegangan sumbernya. Jadi jika sumbernya 6 Volt, semua komponen tinggal diganti yang versi 6 Volt juga, mudah bukan ???
Problem yang mungkin muncul :
- Pada relay terdapat kontak yang konon sering aus, apalagi bila dilewati arus besar ??? Mudah !!! Bila anda membeli relay yang transparan akan terlihat susunan kontak-kontaknya, nah bukalah cover transparan itu kemudian teteskan minyak (terserah apa ajah, pokoknya minyak) pada kontak-kontak tersebut, dijamin kontak-kontak relay akan awet.
Semoga berguna, selamat mencoba !!!!
keren bisa buat usaha
ReplyDeletebaguss gan
ReplyDeleteperlu dicobaaa
bisa buat led gak gan??
ReplyDeletekereen ... pertanyaan baru dijawab 3 tahun kemuadian... untuk led sebenarnya ada rangkaian khususnya, mengingat lampu led sudah masuk ke ranah elektronika halusan, maka untuk mengoperasikan "lampu" LED (sebenarnya agak kurang sreg ngomong LED sebagai "lampu" , mengingat sebenarnya dia adalah sebuah komponen diode yang bercahaya, tapi karena bisa nyala , ya sudahlah..) secara baik dan benar, normal, terhindar dari kerusakan, perlu rangkaian elektronik yang tepat. Tetapi secara instan, jika ingin menggunakan LED , maka lampu 5watt, 10 watt, atau 55 watt tersebut harus tetap dipasang. Jika tidak menggunakan lampu analog tersebut, rangkaian tidak dapat bekerja karena rangkaian flasher tersebut bekerja mengandalkan nilai hambatan (resistansi) yang sangat rendah yang dimiliki lampu-lampu tersebut. Sedangkan LED keran dia murninya sebuah komponen, resistansinya sangat besar, sebagai perbandingan lampu 5watt perlu arus hampir 0,5 A untuk menyala, sedangkan lampu 10watt perlu 0,9 A, apalagi lampu 55watt, perlu 4,6 ampere!!! perhatikan LED, hanya dengan 6 mA atau 6/1000 atau 0,006 A saja dapat menyala, walaupun dengan kompensasi nyala yang dihasilkan tidak seterang lampu normal.
DeleteJadi jika ingin memasang LED di flasher ini, pertama lampu normal (pilih saja lampu 5 watt) harus tetap terpasang, lalu ambil 5 buah LED warna merah/kuning atau 3 buah LED warna putih/biru/hijau (mengapa beda, karena LED merah dan kuning mempunyai spesifikasi nyala sekitar 2 volt, sedangkan LED putih, biru, dan hijau sekitar 3 volt). Hubungkan seri semua LED (kaki + dan - lalu kaki + dan - , dst) tambahkan resistor 100 ohm lalu hubungkan secara paralel dengan lampu 5 watt tersebut, sehingga saat dioperasikan lampu 5 watt dan LED akan menyala bersamaan, jika ingin terlihat LEDnya saja tinggal sembunyikan lampu 5 watt dengan lakban hitam, wkwkwk...
Mas, itu relay harganya Rp 1000 beli dimana ?
ReplyDeletedi duta sonic malang bro, muuurah muuurahhh di situ, harga grosir, apalagi beli banyak... tapi itu dulu.. sekarang 4000an he he he
Deletewah inspiratif.. tapi kok sekarang jarang di update ya? udah dua tahun sejak 2011 :-)
ReplyDeletemas , untuk relaynya , apakah bisa lebih dijelaskan lebih lanjut mengenai rangkaian di ke-4 kutubnya ? , thx.
ReplyDeleterelai itu ada 5 kutub (5 "kaki")
Deletedua kutub tegangan input dan tiga kutub seperti kaki -kaki sebuah saklar, tiga kutub itu adalah sebuah common, sebuah kutub normally close (terhubung ke common saat relai tidak aktif) dan sebuah kutub normally open (terhubung ke common saat relai aktif)
nah untuk mengecek, gunakan AVOmeter, umumnya sebuah relay terkonfigurasi sebagai berikut : satu sisi terdapat 3 kutub berdekatan dan satu sisi lainnya terdapat 2 kutub berdekatan.
3 kutub berdekatan itu adalah kutub tegangan input dan kutub common, biasanya kutub common ada di tengah, kalo nda yakin test ketiga kutub tersebut dengan avo di 10K atau lebih, jika jarum avo bergerak menunjuk angka tertentu, berarti itu adalah kaki-kaki tegangan input karena di situlah kumparan medan magnet relai, ini berarti kaki yang ketiga adalah kaki common. Selanjutnya hubungkan kaki common dengan salah satu colokan avo dan satu colokan lainnya ke dua kaki yang berdekatan di sisi lain relai tadi, jika terhubung maka itulah kaki normally close dan yang tidak terhubung adalah kaki normally open
Selesai, tinggal dirangkai seperti skema di atas.
Mantap Broo,,
ReplyDeleteLihat juga blog saya tentang cara dan trik mudah
http://info-caradantrikmudah.blogspot.com/
Gan kok q kok gagal...coba lebih di perjelas rangkaiannya...
ReplyDeleteKemungkinan besar kegagalan ada di pemasangan kaki-kaki relay, coba di test lagi, semoga berhasil
Delete"...sesuatu terjadi, saat datang di altar-Nya"
ReplyDeleteWah, musik backgroundnya lebih flashy daripada videonya :) :) :)
Salam dari saya, Samuel Budiyanto.
Semoga dikenal dikalangan elektronika terapan di Indonesia.
:)
Syalom ....
DeleteGBU
Amin
Om saya udah coba koq nyalanya ga terang ya, mohon masukkannya:)
ReplyDeletetapi sudah berkedip kan? berarti masalahnya di power supplynya, mungkin kurang besar arusnya (ampernya)
Deletegan kalo 8x10 watt apa yang harus di rubah resistor atau kapasitornya ?
ReplyDeletenda perlu dirubah gan, masih cukup kok
Deletemisi gan ane dari malang jg.
ReplyDeleteflasher biasa memang sering koslet udh 5x ganti flasher motor . jadi sy nyobain ini alternative nya.
oh iya gan masalah relay nya beli yang berapa kaki gan?
dan harganya sekarang berapa kira2 ?
thanks b4
Mas, kalau resistornya di ganti variabel 200 Ohm bisa ga? biar bisa disetting cepat lambatnya durasi kedipan...
ReplyDeletesiiippp .... sangat jelas ... flasher bukan untuk LED
ReplyDelete